Skrikandinews.com,- Bogor– Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Sentul menjadi contoh bagaimana program Makan Bergizi Gratis (MBG) dapat menjadi penggerak ekonomi lokal. Pasokan bahan pangan untuk program tersebut berasal dari UMKM dan Koperasi Desa di wilayah sekitar.
“Banyaknya untuk bahan-bahan itu dari Koperasi Desa, terus ada beberapa yang memang kita ambil dari UMKM juga,” ungkap Kepala SPPG Babakan Madang, Sentul, Savira Hazra saat ditemui di kawasan Sentul, Rabu (1/10).
Sementara itu, membahas perihal kualitas makanan serta kebersihan, Savira memastikan SPPG Sentul menerapkan standar yang ketat. “Kalau untuk bahan, dari bahan pangan dulu ya, kita udah langsung pengecekan dari _loading barang_, ketika barang sampai, ada bahan baku mentah kita masukkan ke freezer. Itu ada standar suhu berapa, harus tepat,” imbuh dia.
Kemudian, seluruh proses memasak dan pencucian bahan baku dilakukan menggunakan air galon demi menjaga kualitas serta kebersihan makanan bergizi gratis (MBG) yang akan disalurkan ke sekolah-sekolah dan posyandu.
Jika dalam proses pengecekan terdapat bahan-bahan pangan yang dinilai tidak layak oleh ahli gizi, Savira menjelaskan pihaknya dapat meminta pengembalian _(return)_ ke _supplier_.
Adapun paket MBG yang disediakan oleh SPPG Sentul diperuntukkan bagi para siswa, balita, ibu hamil dan ibu menyusui, di mana angkanya mencapai 3.297 orang. “Untuk di minggu ini, penerima manfaat ada di angka 3.297. Itu 22 sekolah, termasuk Paud, TK, SD, SMP, SMA, dan satu posyandu. Di posyandunya sendiri ada balita dan ibu hamil,” jelas Savira.